Baik platonic, romantic, self-love, atau idealized love yang lain, cinta adalah apa yang sehari-hari melekat dalam kehidupan manusia. Kita dapat mendefinisikan cinta lebih dari sekadar relationship ataupun sexual intercourse. Ia adalah nasi yang kita makan, udara yang kita hirup, kebaikan, keindahan, rasa syukur dan apa saja di antaranya. Cinta adalah apa yang lumrah dan dekat, bukan apa yang asing dan jauh. Ini adalah satu jalan untuk memupuk kesadaran akan satu nilai kebaikan yang terbawa oleh cinta. Saya ingin menghadirkan ini lebih dekat, lebih sering, dan berkelanjutan. Di sisi lain, perkembangan teknologi telah mengalami pergerakan eksponensialnya dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai seorang yang mendaulatkan diri sebagai seniman, teknologi adalah kawan dekat saya. Ini memberi jalan pada imajinasi-imajinasi saya untuk dapat turut hadir dalam realita, dalam batas yang telah ditentukan secara material. Teknologi dapat menghadirkan pengalaman bersinggungan dengan benda seni lebih dari apa yang pernah peradaban ini lalui. Saya ingin menghadirkan ini lebih dekat, lebih sering, dan berkelanjutan. Oleh karena itu, saya menantang diri saya sendiri untuk dapat mengajak masyarakat mengenal dan berinteraksi melalui karya-karya saya. Saya harap ini akan menjadi pengalaman berkesenian yang baru, terutama pada masyarakat Banjarnegara, serta memperkaya opsi perkembangan medan seni rupa Banjarnegara dengan segala potensi yang ada.

1. Materialism vs. Idealism (2022) Interactive Motion Capture
2. The Day You Went Red (2021) Digital Print
3. Beautiful as Roses in Your Face (2021) Digital Print
4. Anywhere, I Go Nowhere (2021) Digital Print
5. Light Where You Belong (2021) Digital Print
6. Bread (2022) Daily Goods Instalation
7. Roses (2022) Daily Goods Instalation
8. Connection of Us (2021) Web-based Interactive Art
9. Bond of Us (2021) Web-based Interactive Art
10. Love Card Generator (2022) Web-based Generative Art
11. Lovers (in eternity) (2022) Web-based Generative Art
12. Exclamation Love (2021-Present) Conceptual Art